Kenaikan tarif impor dari China hingga 104 persen akan membuat harga gadget seperti laptop dan smartphone melonjak drastis dalam beberapa bulan ke depan.
Apa Itu Tarif dan Mengapa Pengaruhnya Besar?
Tarif adalah pajak yang dikenakan pada barang impor. Dalam kebijakan terbaru ini, pemerintah AS menerapkan tarif hingga 104% pada barang-barang elektronik dari China, termasuk laptop dan smartphone yang sebelumnya tidak dikenakan tarif apa pun per Januari 2025.
Meskipun tarif dibayarkan oleh perusahaan importir, pada akhirnya biaya tambahan tersebut hampir selalu dibebankan kepada konsumen dalam bentuk kenaikan harga. Sebagai contoh, jika sebuah laptop diimpor dengan harga $400 dan tarif 104% diterapkan, maka harga impornya naik menjadi sekitar $795. Dengan margin keuntungan yang biasa diambil oleh pengecer, harga jual di toko bisa melonjak hingga $966—kenaikan hampir 70%!
Kapan Harga Akan Naik?
Menurut Jason Miller, profesor manajemen rantai pasok dari Michigan State University, konsumen kemungkinan belum akan merasakan lonjakan harga hingga bulan Juni atau Juli. Hal ini karena banyak perusahaan sudah menyetok produk sebelum tarif diberlakukan. Namun, jika tidak ada perubahan dalam beberapa minggu ke depan, lonjakan harga hampir pasti akan terjadi.
Saran dari Pakar: “Beli Sekarang!”
Jason Miller menyarankan siapa pun yang sedang mempertimbangkan untuk membeli gadget baru agar tidak menunda. “Beli sekarang. Jangan menunggu. Tidak ada alasan untuk menunda,” ujarnya.
Produk Elektronik Bukan Satu-satunya yang Terdampak
Selain laptop dan smartphone, banyak kategori barang lainnya juga terdampak tarif baru ini, terutama produk dari China, negara pengimpor terbesar kedua ke AS setelah Meksiko. Beberapa di antaranya:
• Furnitur
• Sepatu dan pakaian
• Microwave
• Peralatan makan
• Tirai dan linen
• Mainan
• Panel surya
• Bahan bangunan (seperti vinyl flooring)
• Kacang mete, lilin
• Peralatan olahraga, parts AC
• Alat musik, dekorasi rumah, bahkan toilet
Dampak ke Konsumen: Harga Naik, Pilihan Menyempit
Selain kenaikan harga, konsumen juga harus bersiap menghadapi penurunan variasi produk. Importir cenderung hanya membawa produk yang paling laku dan menguntungkan, meninggalkan pilihan yang lebih sempit bagi konsumen. Misalnya, Apple masih akan mengimpor iPhone karena penjualannya tinggi, namun merek ponsel kecil mungkin menarik diri dari pasar AS.Bagaimana Reaksi Perusahaan?
Beberapa perusahaan mulai mengambil langkah. Nintendo menunda pre-order konsol Switch 2, sementara produsen mobil Jaguar Land Rover menghentikan pengiriman ke AS. Produsen laptop Framework dan Razer juga terlihat menghentikan penjualan langsung di AS.
Perusahaan lainnya seperti Branch (furnitur kantor) dan pembuat alat kopi Ratio sedang berusaha menyerap beban tarif tanpa menaikkan harga secara drastis, namun tidak menutup kemungkinan adanya penyesuaian harga dalam waktu dekat.
Apa yang Harus Kamu Lakukan Sekarang?
Dengan situasi yang masih terus berkembang, para pakar dan pelaku industri sepakat bahwa konsumen sebaiknya mengambil langkah proaktif. Jika kamu butuh gadget baru, jangan menunggu hingga harga naik.
Beli sekarang sebelum dampak tarif benar-benar terasa di harga pasar!
Sumber: Wired
0 Komentar